Sejarah

Pertanyaan

Sejarah kerajaan islam di sumatra selatan

1 Jawaban

  • MASUKNYA ISLAM KE SUMATERA SELATAN
    Ahmad Mansyur Suryanegara
    Masuk Agam Islam ke Sumatera Selatan
    Sriwijaya sebagai kerajaan maritime yang memiliki daerah pengaruh yang luas diluar wilayah Indonesia sekarang. Selain itu letak wilayah sriwijaya yang memiliki cirri geostrategic di persimpangan jalan laut perdagangan antara Timur Tengah dan china, menjadikan sriwijaya dikenal dan dituliskan dalam sejarah kedua wilayah tersebut.
    Kenyataan sejarah saat perkembangan Sriwijaya tidak dapat lepas dari kaitannya dengan suasana dunia perdagangan internasional saat itu, saat majunya pengaruh Sriwijaya, kondisi di Timur Tengah sedang berkembang ajaran Islam. Perdagangan laut yang melewatinya baik dari Cina maupun dari Timur Tengah atau sebaliknya, tentu perlu singgah dahulu ke Sriwijaya, Persinggahan inilah yang memungkinkan terjadinya agama Islam mulai masuk ke Sriwijaya atau Sumatera Selatan.
    Penguasaan jalan perdagangan laut oleh bangsa arab jauh lebih maju disbanding bangsa barat. Saat itu bangsa Arab telah menguasai jalan laut melalui Samudra India yang mereka namakan sebagai Samudra Persia. Sejak pra islam Teluk Persia dengan pelabuhannya Siraf dan Basra sebagai pusat perdagangan antara Asia, Afrika, dengan Timur Tengah. Setelah berkembangnya agama Islam, Irak dengan Bagdadnya merupakan pusat politik dan perdagangan, terutama pada masa Khalifah dinasti Abasiyah (750-1268). Sekitar adab ke 10 M navigasi perdagangan sampai ke Korea dan Jepang.
    Sumber perdagangan ini menyebutkan bahwa dalam perjalanannya ke Negara-negara Timur jauh atau Jepang dan China serta korea tidak lepas pula mengadakan hubungan dagang dengan Sriwijaya atau disebutnya dengan Zabaj, dari Sriwijaya ini mereka memperoleh antara lain barang dagangan Timah.kedudukan sriwijaya sebagai kerajaan yang memiliki Bandar perdagangan yang sangat strategis, baru berkurang nilainya.
    Dari gambaran kekuasaan Sriwijaya dapatlah kita mengerti bahwa perdagangan laut yang melewatinya baik dari China ke Timur Tengah atau sebaliknya tentu perlu singah terlebih dahulu ke Sriwijaya. Persinggahan inilah yang memungkinkan terjadinya agama Islam mulai masuk ke Sriwijaya atau Sumatra Selatan.
    Pada abad ke -7 terjalin perdagangan antara khalifah di Timur Tengah dengan raja-raja di di Indonesia, khususnya Sumatra selatan pada masa Sriwijaya. Sistem penyebaran Islam yang tidak mengenal misionnaris dan tidak adanya system pemaksaan melalui peperangan, tetapi hanya melalui perdagangan.
    3. MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM PADA ZAMAN KESULTANAN PALEMBANG : SUATU ANALISIS
    Setelah sriwijaya mulai pudar dikaki langit keruntuhannya, hadir bangsa portugis di Malaka pada tahun 1511 dan timbulnya revolusi kraton Demak, maka setapak demi setapak agama Islam dikembangkan oleh para mubaligh pribumi yang berasal dari Demak, Banten, Jambi dan Palembang, perkembangan agama itu lebih intensif setelah kesultanan Palembang mengakui Islam sebagai agama resmi dalam abad ke 17. Islam juga menjadi agama seluruh penduduk pusat kerajaan, karena pada umumnya dinegeri kita ini agama raja adalah agama rakyat.
    Islam dan jalan dagang Tradisional
    Jalan dagang dunia via Selat Malaka merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional yang sangat penting waktu itu, Pulau Bangka dijadikan langkah pertama dalam perjuangan mendirikan titik tumpu kuasa pengontrol lalu lintas pelayaranyang pada abad ke 10 m masih tetap memegang peranan penting didaerah perairan asia Tenggara.
    Jalan dagang Tradisional yang terbentang antara Laut Merah-India-Selat Malaka-Daratan Tiongkok. Merupakan benang emas yang halusdi sepanjang pantai dalam wilayah kepulauan Nusantara.. Karena didorong oleh keinginan individu muslim untuk menyebarkan agama itu ke Timur , di samping motif politik ekonomi yang menguasainya dan akan memperoleh pahala yang besar, jalan dagang itu pulalah yang membantu penyebaran Agama Islam di Nusantara, Besar kemungkinan agama itu telah dibawa oleh pedagang-pedagang muslim pada abad pertama Hijriah, karena orang-orang Arab sendiri jauh sebelum Islam telah melakukan pelayaran yang Luas ke Timur.
    Diperkirakan pedagang-pedagang muslim mendatnagi daerah Sumatra Selatan antara abad ke 9 dan ke 10 M. diperkirakan pula jumlah pedagang muslim sangat terbatas dan belum lagi mencapai daerah uluan. Kurangnya fasilitas sulitnya hubungan antara kota Bandar dengan daerah Uluan yang terisolasi dan masih berdaulatnya Sriwijaya sebagai pendukung agama Budha, merupak factor yang sangat menentukan ruang gerak mereka untuk mencapai daerah pedalaman.
    Kesultanan Palembang dan Abd Al-Samad Al-Palimbani
    Intensitas penyebaran Islam didaerah ini sangat tergantung naik-turunnya kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa islam sebagai suatu ideologi setapak demi setapak menulari kota-kota Bandar disepanjang jalan dagang tradisional. Bahkan pada akhir abad ke 12 M ia telah memperoleh tempat berpijak do Perlak (Samudra Pasai).

Pertanyaan Lainnya