mengapa rerata frekuensi pernafasan setiap orang berbeda?
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban diahviolin
Kelas: IX
Mata Pelajaran: Biologi
Materi: Sistem Pernafasan Pada Manusia
Kata Kunci: Frekuensi Pernapasan
Jawaban pendek:
Rerata frekuensi pernafasan setiap orang berbeda, karena frekuensi pernafasan dipengaruhi banyak hal, seperti jenis kelamin, usia, aktifitas dan kondisi keseheahatan seseorang.
Jawaban panjang:
Frekuensi pernafasan setiap orang berbeda-beda. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah jenis kelamin, Umumnya frekuensi pernapasan laki-laki lebih cepat daripada perempuan. Dalam satu menit, lebih banyak siklus pernafasan yang dilakukan oleh orang dengan jenis kelamin laki-laki. Hal ini terjadi karena laki-laki umumnya beraktivitas lebih banyak daripada perempuan.
Rata-rata laju pernapasan rata-rata juga dipengaruhi usia seseoran. rata-rata ini berdasarkan usia adalah:
lahir sampai 6 minggu: 30-40 napas per menit
6 bulan: 25-40 napas per menit
3 tahun: 20-30 napas per menit
6 tahun: 18-25 napas per menit
10 tahun: 17-23 napas per menit
Dewasa: 12-18 napas per menit
Lansia ≥ 65 tahun: 12-28 napas per menit.
Lansia ≥ 80 tahun: 10-30 napas per menit.
Kegiatan tubuh juga mempengaruhi pernafasan. Kegiatan tubuh yang lebih intens atau menguras energi, seperti berlari, olahraga, mengangkat barang, dan sejenisnya, akan menyebabkan frekuensi pernafasan meningkat.
Energi yang dihasilkan untuk aktivitas, terutama pada otot, berasal dari metabolisme yang menggunakan oksigen. Sehingga, semakin banyak aktifitas maka semakin banyak pula energi yang dibutuhkan, berarti semakin banyak pula oksigen yang harus diambil dari udara.
Awalnya zat gula atau glukosa dalam darahdiubah melalui proses yang disebut “glikolisis”, dimana glukosa dipecah atau dimetabolisme menjadi zat yang disebut piruvat. Bila tubuh memiliki banyak oksigen, piruvat akan diolah lebih lanjut melalui respirasi aerobik (dengan oksigen) untuk dipecah lagi untuk mendapatkan lebih banyak energi.
Tapi ketika oksigen terbatas,misalnya saat kita beraktivitas berat atau berolahraga, terjadilah respirasi anaerob (tanpa oksigen) di tubuh. Respirasi anaerob ini akan mengubah piruvat menjadi asam laktat. Kemudian, asam laktat dapat terakumulasi ke tingkat tinggi, yang menyebabkan perasaan lelah atau capek.