apa penyebab munculnya doktrin carter yang dikemukakan oleh presiden amerika serikat jimmy carter ?? tolong dijawab

Kelas: XII
Mata Pelajaran: Sejarah 
Materi: Perang Dingin
Kata Kunci: Doktrin Carter

Jawaban pendek:

Latar belakang penyebab munculnya Doktrin Carter yang dikemukakan oleh Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter adalah serangan Uni Sovyet ke Afghanistan dan Revolusi Iran, dua peristiwa yang dianggap mengancam kepentingan Amerika Serikat di wilayah Teluk Persia atau Timur Tengah, yang berdekatan dengan Afghanistan.

Jawaban panjang:

Kepentingan dan keterlibatan Amerika Serikat di kawasan Teluk Persia (Timur Tengah), dimulai pada masa Perang Dunia II. Pada tahun 1943, Amerika Serikat dibawah Presiden Franklin D. Roosevelt mulai membangun hubungan dengan Saudi Arabia, karena kandungan minyak Saudi Arabia yang sangat besar.

Pada tahun 1970an, ketergantungan Amerika Serikat ada minyak bumi dari kawasan Teluk sangat besar. Sehingga, Amerika Serikat menginkan memiliki pengaruh kuat di wilayah ini.

pada tahun 1979, Uni Sovyet menyerang Afghanistan untuk membantu sekutunya di kalangan komunis Afghanistan yang saaat itu berkuasa namun menghadapi perlawanan dari rakyat. Dengan serangan ini, Uni Sovyet menduduki Afghanistan dan mengangkat sekutunya Babrak Karma.

Pendudukan Uni Sovyet dan berkuasanya pemerintahan komunis di Afghanistan dianggap sebagai ancaman besar atas pengaruh dan kepentingan Amerika Serikat di Teluk Persia.

Terlebih lagi, pada waktu yang hampir sama di tahun 1979, terjadi Revolusi iran. Dalam revolusi ini Ayatollah Khomeini, ulama Syiah yang anti-Barat, berhasil menggulingkan pemerintahan Shah reza Pahlevi dan merubah Iran dari kerajaan yang pro-Barat menjadi republik islam yang anti-Barat, termasuk Amerika Serikat.

Kedua peristiwa internasional ini dianggap sangat mengancam Amerika Serikat, terutama pasokan minyak bumi dari Teluk Persia yang sangat penting.

Ancaman ini mendorong pemerintahan Presiden Jimmy Carter untuk menyatakan bahwa Amerika Serikat akan melakukan tindakan apapun, termasuk kekerasan, untuk melawan tindakan yang dianggap mengancam kepentingan Amerika Serikat. Kebijakan ini kemudian disebut dengan Doktrin Carter.

Doktrin Carter ini misalnya dilaksanakan dengan pendanaan Amerika Serikat kepada pasukan Mujahidin Afghanistan, yang melakukan perang gerilnya melawan pemerintahan komunis fghanistan dan Uni Sovyet.